A. Pendahuluan
Akhir-akhir ini banyak sekali sebagian masyarakat kita yang terjun di arena Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 mengumbar janji-janjinya ataupun sekedar mempromosikan partai yang mengusungnya di media-media yang ada di seluruh
Beriklan di media cetak, seperti yang saat ini dilakukan oleh para calon legistatif di arena pemilu merupakan suatu langkah yang tepat, pasalnya media cetak dapat menghantarkan segala promo diri (caleg) yang dikemas dalam iklan, beredar luas di masyarakat.
Tentunya hal ini disertai dengan teknik iklan yang jitu dari media cetak itu sendiri jika ingin iklan itu sampai dan diterima oleh masyarakat. Teknik yang dimaksud bermacam-macam, mulai dari mempercantik dan mengemas tampilan iklan hingga mempermak kata-kata yang ada dalam iklan.
Dengan begitu kontrasnya orang yang memakai jasa media cetak sebagai pengenalan maupun promo dirinya, membuat media cetak berevolusi menjadi sarana promo politik sementara hingga efouria Pemilu usai.
Kenyataannya, tidak hanya sekedar pada momen-momen menjelang Pemilu saja, iklan-iklan berhamburan di media cetak. Setiap hari pun para pembaca disuguhi dengan corak kontras iklan yang ada di sela-sela informasi atau berita pada media cetak itu sendiri. Iklan yang ditampilkan beragam, mulai dari iklan bisnis, lowongan kerja, iklan baris dan sejenisnya. Seperti halnya iklan politik yang saat ini menjadi trend di media cetak, iklan baris dan iklan bisnis pun juga meraup keefisienan dalam mempromosikan suatu instansi maupun lembaganya di salah satu media cetak yang diinginkannya.
Begitu besar manfaat dan keuntungan yang diperoleh seseorang atau suatu instansi jika beriklan di media cetak. Namun dari sekian banyak keuntungan dan manfaat dari beriklan di media cetak, ada juga sisi kerugian dalam menggunakan jasanya. Misalnya, apabila iklan itu tidak diposisikan secara strategis tata letaknya. Selain itu, jika tulisan atau gambar yang ditampilkan buram atau samar-samar atau tidak jelas.
Itulah sekiranya berupa pandangan kecil dari iklan di media cetak. Untuk lebih jelasnya akan dibahas secara gamblang pada pokok pembahasan di bawah ini.
B. Pembahasan
IKLAN MEDIA CETAK
Media cetak dalam hal ini
Dewasa ini berbagai usaha coba dilakukan oleh
Majalah dan
Begitu untungnya hidup di samping media cetak seperti koran dan majalah. Selain kita mendapatkan wawasan ilmu pengetahuan di dalamnya, kita juga disajikan oleh sebuah informasi aktual setiap harinya. Bisa dikatakan jika koran dan majalah menjadi teropong dunia yang murah, praktis dan bermanfaat.
Akan tetapi satu hal yang perlu diingat koran maupun majalah tidak akan berkembang tanpa adanya beberapa pihak yang menyokongnya dari belakang. Pihak-pihak inilah yang nantinya menjadi konsumen sekaligus pemasang iklan di koran ataupun majalah tersebut.
PERAN MAJALAH DAN
Dalam perencanaan media (media plan), majalah dan
MAJALAH
Selama beberapa tahun terakhir, industri majalah di
Klasikfikasi Majalah
Untuk mendapatkan pemahaman mengenai berbagai jenis majalah serta siapa pemasang iklan potensial untuk beriklan di media ini maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai penggolongan atau klasifikasi majalah. Pada dasarnya majalah dapat dibagi ke dalam tiga kategori besar berdasarkan audiennya yaitu;majalah konsumen (consumer magazine) majalah pertanian (farm magazine) dan majalah bisnis (business publications). Setiap kategori dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan isi (editorial content) dan ketertarikan pembaca (audience appeal).
Pertama, majalah konsumen. Masyarakat umum membeli majalah konsumen atau consumer magazines untuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap informasi dan atau hiburan. Majalah konsumen dapat diklasifikasikan lagi ke dalam sejumlah kategori antara lain: majalah umum (seperti Tempo dan Gatra). Majalah wanita (Kartini, Femina), majalah pria (
Majalah konsumen pada umumnya mendominasi industri majalah di
Kedua, majalah pertanian. Majalah pertanian ditargetkan kepada petani. Majalah kategori pertanian ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan minat pembaca di bidang pertanian dan peternakan. Sudah ada buktinya jika majalah ini cukup populer di masyarakat. Salah satunya bahwa majalah pertanian di
Ketiga, majalah bisnis. majalah bisnis adalah majalah yang diterbitkan untuk para pebisnis, masyarakat yang bekerja pada sector industri tertentu atau mereka yang memiliki profesi tertentu. Majalah bisnis dapat dibagi lagi ke dalam beberapa kategori seperti: majalah bisnis umum yang ditujukan untuk para eksekutif dari berbagai bidang bisnis. kemudian ada majalah yang ditujukan pada kaum professional seperti para penegak hukum, majalah untuk para arsitek dan sebagainya.
Adapun keunggulan ataupun kekuatan dari majalah ini sendiri yaitu terletak pada beberapa factor yaitu: memiliki audien yang selektif, kualitas cetak yang sangat bagus, fleksibilitas, aspek kreatif, permanent, prestise, pencerminan dan keterlibatan pembaca yang tinggi serta pelayanan khusus kepada pemasang iklan.
Selektivitas. Salah satu keuntungan utama menggunakan majalah sebagai media iklan adanya-adanya faktor selektivitas yaitu kemampuan media ini untuk menjangkau khalayak audien secara selektif. Adapun cara untuk selektif terhadap suatu siar majalah kepada khalayak, maka diperlukan dua cara. Pertama, menggunakan selektivitas demografis berdasarkan isi majalah yang ditujukan pada segmen demografis kelompok pembaca tertentu. Cara kedua, melakukan selektivitas demografis adalah melalui penerbitan majalah dengan edisi khusus (special edition). Selain selektivitas demografis ada juga selektivitas geografis, yang mana selektivitas geografis memungkinkan pemasang iklan untuk fokus pada
Memang tidak mudah untuk membuat iklan di media cetak seperti koran dan majalah. Namun jika itu semua diniatkan berdasarkan keinginan , maka hasil baiklah yang dapat disandang oleh media itu sendiri. Berikut kelebihan dari iklan pada suatu majalah.
Kualitas Reproduksi. Atribut paling berharga yang dimiliki majalah adalah kualitas reproduksinya. Majalah pada umumnya dicetak di atas kertas berkualitas tinggi dan menggunakan proses percetakan yang memungkinkan reproduksi yang sangat bagus. Kualitas reproduksi menjadi factor penting karena majalah merupakan media visual di mana ilustrasi iklan seringkali menjadi factor dominant suatu iklan.
Kreativitas Fleksibel. Majalah memiliki keunggulan dalam hal kreativitas penyajian iklan. Majalah menawarkan pemasang iklan fleksibilitas besar dalam tipe, ukuran dan penempatan materi iklan.
Permanen. Keunggulan lain yang secara nyata dimiliki oleh majalah adalah daya hidup pesannya yang lebih lama.
Prestise. Keunggulan lain jika memasang iklan di majalah adalah prestise yang bisa diperoleh suatu merek produk karena iklannya muncul di suatu majalah tertentu yang dikenal luas memiliki citra atau imej yang positif.
Penerimaan dan Lingkungan Konsumen. Dengan pengecualian
Pelayanan. Keuntungan terakhir yang dimiliki majalah adalah pelayanan khusus yang dapat diberikan majalah kepada pemasang iklan.
Kelemahan Majalah
Walaupun majalah memiliki sejumlah keunggulan, namun demikian media ini juga memiliki keterbatasan atau kelemahan yang mencakup biaya iklan yang cukup mahal, jangkauan dan frekuensi iklan yang terbatas, proses pemasangan iklan yang lama dan masalah jumlah halaman iklan serta tingkat persaingan majalah yang semakin hari kian berkembang.
Berbicara mengenai majalah lagi, ada dua faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan menggunakan majalah sebagai media untuk beriklan adalah mengetahui jumlah dan karakteristik audien yang dapat dijangkau majalah bersangkutan.
Selain kelemahan yang dimiliki oleh majalah seperti disebutkan di atas, saat ini majalah juga dijejali oleh tantangan industri. Semakin hari, semakin banyak saja industri media cetak seperti majalah atau koran. Hal inilah yang harus dipikirkan secara jernih dan matang oleh para pemilik majalah. Apabila tak ingin tergeser dengan majalah lainnya, maka bersiaplah untuk mengexplore kreativitas yang mana bisa menarik perhatian khalayak kepada majalah kita.
Akan tetapi tantangan yang harus dihadapi oleh majalah akibat persaingan industri media cetak yang semakin meroket ini, sebaliknya membuat para pemasang iklan ceria bukan kepalang. Pasalnya, ia akan leluasa memilih industri majalah mana yang menurutnya bisa menghasilkan suatu efek dari pemasangan iklan itu sendiri.
Di Indonesia
Klasifikasi Surat Kabar
Adapun jenis iklan yang sering muncul di
Pertama, iklan display adalah iklan yang terdiri dari judul (headline) dan teks serta kombinasi dari foto, gambar dan tampilan visual lainnya. Iklan kategori ini biasanya dapat muncul pada setiap halaman
Kedua, iklan baris memberikan sumbangan pendapatan yang cukup signifikan bagi
Ketiga, iklan khusus dan sisipan yaitu iklan pengumuman pemerintah, pengumuman laporan keuangan, perusahaan dan pemberitahuan mengenai perubahan bisnis atau perubahan hubungan personal.
Adapun keunggulan iklan
Adapun kelemahan iklan di
Pada umumnya apabila kita hendak memasang iklan di
C. Penutup
- Kesimpulan
Pada dasarnya iklan media cetak muncul karena ada wadah yang menampungnya. Wadah tersebut tak lain adalah majalah dan
Kemudian iklan yang berposisikan di
Dari dua jenis iklan media cetak yang terangkum di atas, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan ataupun keuntungan dari kedua jenis iklan ini lebih dominan pada daya jangkauan media cetak yang terkenal luas. Sedangkan kekurangan ataupun kelemahannya terletak pada produksi dan hasil cetakan yang dihasilkan oleh sebuah percetakan media itu sendiri.
Dalam menjalankan misinya mengcover semua iklan agar bisa dibaca dengan baik oleh para pembacanya, majalah dan
Namun paling penting yang harus diingat dalam iklan media cetak ini adalah majalah dan
- Saran
Iklan merupakan salah satu alat transformasi pesan. Dengan iklan seseorang bisa mengenalkan dirinya kepada khalayak dengan instant. Tidak perlu bersusah payah untuk teriak menghampiri setiap warga yang lewat agar memilihnya dalam Pemilu periode ini. cukup dengan melampirkan foto dan visi misi yang diusung, maka jadilah satu iklan politik yang menggugah para pembacanya.
Esensinya bukan ini yang patut dijadikan prioritas bagi kompatriot pengelola iklan di media cetak. Namun sebaliknya, bagaimana kita menciptakan sesuatu yang independen dan netral tanpa mendiskreditkan satu individu atau kelompok tertentu.
Berikanlah dan tampilkanlah iklan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Seperti iklan konsumen yang sering dilihat oleh masyarakat. Sebisanya dihindari iklan-iklan yang dapat menjerumuskan kepada sesuatu yang berbau negatif atau kontroversial.
Kembalikanlah peran iklan sesuai dengan hakikatnya yang berjalan sejak dahulu. Jangan mengubah peran iklan menjadi sesuatu yang kontradiktif. Dan paling penting lagi yaitu iklan adalah ‘pintu’ pencitraan bagi suatu lembaga, instansi ataupun perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Morissan, Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu, 2007.
Jefkins Frank, Periklanan, 1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar